Jumat, 26 Juli 2013

Review Album: Bring Me The Horizon - Sempiternal


Okay sekarang gw mau nge-review album barunya Bring Me The Horizon - Sempiternal. “This Is Sandpit Turtle" 


Album ini berisi 14 lagu:
  1. Can You Feel My Heart
  2. The House of Wolves
  3. Empire (Let Them Sing)
  4. Sleepwalking
  5. Go To Hell, For Heavens Sake
  6. Shadow Moses
  7. And The Snake Start to Sing
  8. Seen it All Before
  9. Antivist
  10. Crooked Young
  11. Hospitals For Souls
  12. Join The Club
  13. Chasing Rainbow
  14. Deathbeds (feat. Hannah Snowdon)
 Dari ke 14 lagu tersebut ada 2 lagu yang dijadikan MV:
  1. Sleepwalking: http://www.youtube.com/watch?v=lir3dzYIhz0
  2. Shadow Moses: http://www.youtube.com/watch?v=-k9qDxyxS3s
Dan katanya lagu “Can You Feel My Heart" juga akan di buat MVnya, Mari kita tunggu saja.
Okay kita mulai review albumnya, kalau kita sudah pernah mendengar BMTH sebelum Album Sempiternal pasti kita sudah tau apa perbedaan Album Sempiternal dengan album sebelumnya seperti, There Is a Hell, Believe Me I’ve Seen It. There Is a Heaven, Let’s Keep It a Secret.dan  Suicide Season.Perbedaan yang paling terasa adalah adanya suara - suara Electronic Music yang di dapat dari pemain keyboard, progamming, dan juga Backing Vocal yaitu Jordan Fish. Jordan Fish adalah anggota baru yang baru di rekrut pada tahun 2012, dari situ lah warna musik BMTH mulai berubah. Pada album2 terdahulunya BMTH masih sangat kental dengan Metalcore, dan pada album barunya ini BMTH mulai mencampurkan Metalcore dengan Post Hardcore Electronica. Oliver Skyes yang masih memegang kendali Vocal masih menampilkan scream - scream khasnya dan di campur dengan suara - suara clean dari Jordan Fish sebagai backing Vocal membuat Album Sempiternal semakin terasa menarik untuk di dengarkan. Dan ada juga yang menarik yaitu di lagu ke-14 “Deathbeds" dimana Oliver Skyes tidak mengeluarkan screamnya, di sepanjang lagu Oliver hanya mengeluarkan Clean Vocalnya yang kelihatan dingin dan serak - serak basah di padu dengan suara cantik dari Hannah Snowdon (Katanya sih Pacarnya Oliver). Lagu yang paling gw suka di album ini, Shadow Moses, Sleepwalking, Go To Hell, For Heavens Sake karena kerasa banget BMTH-nya haha
Okay sekian review dari saya, maaf kalau gk nyambung soalnya yang nulis otaknya juga kurang nyambung. thankss :)
(Jordan Fish paling kanan noh hehe)

Review MV Asking Alexandria - The Death Of Me

Oke sebelum kita mulai review-nya mending kita nonton dulu MV-nya *note: klo gak punya iman, mending jangan nonton : http://www.youtube.com/watch?v=Xl1lS6B9pMc

Okay, yang sudah nonton pasti tau kenapa gw ngomong begitu, karena terlalu banyak godaan di dalam MV tersebut (namanya jg MV luar negri), Gw bakal ngasih review bukan dari godaan - godaan tersebut tapi dari makna MV tersebut (menurut gw)

Okay gw mulai *pritttt , MV tersebut di mulai dimana seorang anak sedang berjalan dan di hampiri oleh seorang bapak - bapak brewokan yg tidak lain adalah Danny Worsnop (Voc. Asking Alexandria) yg sedang berdiri di depan rumah. Setalah itu Danny menawarkan sesuatu yg menarik kepada anak itu dan di ajaknya anak itu masuk, dan di dalam rumah tersebut *jangan ngeres* Setelah itu Danny berdiri di depan 5 Vending Machine yang tertutup tirai (Alat yang kalau di masukkin koin keluar minuman) dan membuka tirai tersebut dan terdapat 5 cewek yang bisa membatalkan puasa di dalam vending machine tersebut *boleh ngeres*. Setelah itu Danny memberi anak itu satu koin untuk memilih dari 5 vending machine tersebut. Nah sehabis itu hanya ada adegan Asking Alexandria yang sedang bermain musik dan adegan dimana anak tersebut melihat - lihat ke dalam Vending Machine tersebut *itu anak kecil apa hidung belang*. dan adegan terakhir dimana anak tersebut memilih salah satu dari vending machine tersebut *udah selesai tong milihnya?* dengan cara memasukkan koin dan vending machine tersebut mengeluarkan tulisan “Destiny"

Okay, makna yang bisa gw ambil dari MV tersebut adalah sejak kita lahir kita sendiri lah yang memilih bagaimana kita akan menjalani hidup, menjadi orang baik atau jahat, berjalan di jalan yang benar atau salah, semua itu kita yang tentukan (di lihat dari anak itu memilih salah satu dari 5 vending machine tersebut dan hanya memiliki 1 koin). Dan di MV tersebut juga memberi semangat untuk bangkit dari keterpurukan (Di lihat dari liriknya). Sekian review dari saya, maaf kalau ada yang gk nyambung karena yang nulis otaknya jg kurang nyambung, thankss

Asking Alexandria History

Asking Alexandria berawal dari band keren berasal dari Dubai, Uni Emirat Arab, dimana sang gitaris Ben Bruce memulai karir bermusik di bawah band bernama Amongst Us. Pada musim gugur 2003, Amongst Us menggabungkan melodi dan hardcore vocal dengan elemen musik yang lebih 'hardcore' dan lebih berat. Seperti halnya band lain yang beranjak dewasa, beberapa anggota band nantinya akan meninggalkan Dubai. Dalam sebuah interview dengan Gulf News, Bruce menyatakan 'Sangat sulit untuk menahan Band untuk tidak pergi, karena orang-orang datang dan pergi di Dubai'. Dengan anggota dan materi baru, ada pemikiran untuk mengganti nama, dan End of Reason dipilih dan ditulis dengan End of Reason. foto: Ben Bruce


Dan setelah mempunyai nama baru, mereka merilis album EP : Tomorrow.Hope.Goodbye. Dengan rilisnya album tersebut, mereka akhirnya meraih sukses di Inggris maupun Amerika Serikat. Hal tersebut membuat mereka mengikat kontrak dengan Sonicwave International di USA dan Hangmans Joke Recording di UK. Mereka juga menjadi band pembuka band-band seperti Boy Sets Fire, Pennywise, Jimmy Eat World, dsb. seiring kesuksesan mereka, di tahun 2007 mereka mengganti nama band mereka menjadi Asking Alexandria.
Pada 25 Juni 2007, Asking Alexandria merilis album The Irony of Your Perfection di bawah Hangmans Joke Records. Kemudian mereka melakukan tour selama 9 bulan di UK dan juga beberapa negara seperti Jerman, Belanda, Perancis dan Swedia. Dan nama Asking Alexandria hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya bubar.
Pada tahun 2008, Bruce kembali ke Inggris dan meninggalkan band dan anggota lainnya. Meskipun begitu, Bruce tidak mempunyai rencana untuk menggantungkan karir bermusiknya. dan tidak lama setelah kepindahannya, dia memulai kembali dengan anggota baru dengan membawa nama Asking Alexandria. Bruce menyatakan dalam MySpace-nya, bahwa dia yang menciptakan nama Asking Alexandria. Oleh karena itu bagaimana pun dia tetap menyukai nama tersebut dan berencana untuk membuat proyek baru. Ia juga menyatakan bahwa Asking Alexandria yang sekarang berbeda dengan Asking Alexandria sewaktu merilis The Irony of Your Perfection. Baik dari style maupun anggotanya.
Mereka mengubah format band dari 6 orang menjadi 5 orang dengan keluarnya Ryan Binns. Sam Bettley juga menggantikan Joe Lancaster pada Januari 2009.
Setelah menyelesaikan tahun 2008 dan Januari 2009 untuk 'mempromosikan' nama Asking Alexandria, mereka merekam debut album mereka pada 19 Mei dan 16 Juni di The Foundation Recordings Studio di Connersville, Indiana bersama produser Joey Sturgis. Mereka mengumumkan behwa mereka bergabung dengan Sumerian Records setelah menyelesaikan proses rekaman mereka. Dan album Stand up and scream dirilis pada 15 September 2009 dengan label baru mereka. Mereka memfokuskan pada 2009 untuk meraih sukses di Amerika Serikat, seperti dengan melakukan tour bersama Enter Shikari, Alesana, The Bled, Evergreen Terrace, dsb. Dari kiri: Sam, Camerron, Danny, Ben, James (Source: Wikipedia)

Minggu, 30 Juni 2013

SEJARAH POST-HARDCORE


Post-hardcore adalah genre musik yang berkembang dari punk hardcore, sendiri merupakan cabang dari gerakan punk rock yang lebih luas. Seperti pasca-punk, post-hardcore adalah istilah untuk suatu konstelasi luas kelompok-kelompok yang muncul dari punk hardcore, atau mengambil inspirasi dari hardcore, sementara mengenai diri mereka sendiri dengan ekspresi palet yang lebih luas, lebih dekat dengan rock eksperimental.

Genre terbentuk pada pertengahan hingga akhir 1980-an dengan rilis dari Amerika Serikat Midwestern. Ini termasuk band-band pada SST Records] dan band dari Washington, DC seperti Fugazi (lihat rilis era di Dischord Records, misalnya), serta sedikit berbeda terdengar kelompok-kelompok seperti Big Black and Jawbox yang terjebak dekat dengan akar rock kebisingan pasca-hardcore .
Post-hardcore biasanya ditandai dengan ritme yang tepat dan instrumentasi gitar berbasis keras disertai dengan kombinasi vokal bersih dan jeritan. Allmusic menyatakan, “ini band baru, disebut post-hardcore, sering menemukan cara-cara yang kompleks dan dinamis meniup uap yang umumnya pergi ke luar wilayah hardcore ketat ‘aturan cepat keras’. Selain itu, banyak vokalis band ini ‘hanya sebagai kemungkinan untuk menyampaikan lirik mereka dengan merintih bisik mereka jeritan gila ” Genre. telah mengembangkan saldo disonansi dan melodi, di bagian penyaluran etos hardcore keras dan cepat menjadi lebih terukur, bentuk-bentuk halus dan melepaskan ketegangan. Jeff Terich negara Treblezine, “bukan menempel untuk [kendala] hardcore yang kaku, para seniman berkembang di luar power chords dan vokal geng, dilengkapi outlet yang lebih kreatif untuk energi punk rock”